Dalam renungan muhasabah cinta, ku hanya bisa terdiam saat benakku bertanya, "Benarkah cintamu hanya untukku ?".
Ku yang kini selalu mengingatmu, selalu memendam rasa rindu untukmu, dan selalu menabur rasa kangen dihatiku. Ku takut akan kehilangan cintamu terhadapku.
Yang selama ini kita bina,
kita jaga, kita rawat,
dan kita pupuk dengan siraman asmara antara kita.
Malam ini, itu semua menjadi satu pertanyaan yang menggalaukan hati, bahkan resah memikirkanmu. Sungguh aku sangat mencintaimu, ku akan menjagamu dengan setulus tanggung jawab ku akan kebahagiaanmu.
Sayaaang.. bukan maksud ku untuk meragukan kesetiaanmu, ataupun ragu akan kasih sayangmu terhadapku. Namun itu semua sungguh karena besarnya rasa cintaku kepada dirimu. Aku yang sangat takut akan ketiadaan cintamu bagiku. Ku tak akan rela untuk berpisah darimu, walau jiwa ini kan datang masa untuk berpisah dengan jasad, ku akan pegang cinta ini hanya untukmu. Ku akan pegang kesetiaan ini sampai akhirnya ajal memisahkan setia ini.
mari kita eratkan rasa cinta antara kita !
mari kita pupuk asmara di hati kita bersama dengan air kerinduan !
mari kita pegang tangan untuk satukan tekad setia sampai akhir nanti..!
Dengarlah sayangku... ku akan bisikan rasa kangen ini hanya untukmu.
"Aku kangen kamu...... Aku sayang kamu.. ".
Lihatlah sayang.. sungguh bahagianya burung itu, yang penuh rasa manja, sayang, dan penuh kasih sayang di ekspressinya. Alangkah indahnya seandainya itulah kita. Ku akan memanjakanmu dalam hidupku. Karena ku tahu, kau sangatlah berarti dalam hidupku. Aku cinta kamu selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, kritik atau saran sobat semua demi perkembangan web ini.